B40 Telah Sampai Pada Tahap Uji Penggunaan Pada KAI
29 July 2024
Perjalanan Panjang pemanfaatan biodiesel yang diawali sejak tahun 2016 telah dilaksanakan pencampuran Biodiesel sebesar 20% (B20), mulai Januari tahun 2020 ditingkatkan menjadi 30% (B30), dan ditingkatkan kembali menjadi 35% (B35) sejak Februari tahun 2023 sampai dengan saat ini berlanjut ke B40.
Presiden Republik Indonesia telah menyampaikan harapan agar kedepannya pemanfaatan ini dapat berlanjut ke B40 dan seterusnya. Untuk itu, sebelum dilaksanakannnya implementasi B40, perlu adanya dukungan data teknis yang komprehensif. Data teknis penggunaan B40 telah ada dengan dilaksanakannya Uji Jalan (Road Test) B40 pada tahun 2022. Sementara untuk sektor lainnya sedang dilaksanakan, Uji Penggunaan B40 untuk Mesin Diesel pada Sektor Non Otomotif.
Pada Senin, 22 Juli 2024, berlokasi di PUK Lempuyangan, Yogyakarta, telah dilaksanakan Seremoni Kegiatan Uji Penggunaan B40 pada Sektor Kereta Api dimana pada acara tersebut dilakukan pengisian bahan bakar B40 oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Eniya Listiani Dewi. Dalam pembukaan Dirjen EBTKE sampaikan, “Tujuan utama dari pengujian ini adalah memberikan rekomendasi teknis penggunaan bahan bakar uji pada mesin Diesel serta mengetahui keberterimaan dari pengguna bahan bakar B40”.
Pada kesempatan ini, Dirjen EBTKE mengapresiasi seluruh jajaran Kementerian ESDM, BPDPKS, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero) beserta subholdingnya yaitu PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, PT Patra Logistik, APROBI sebagai perwakilan dari BU BBN Jenis Biodiesel, serta para perwakilan perusahaan atau instansi dari sektor yang dilakukan uji penggunaan B40, atas niat baik dan aksi nyatanya untuk bekerja sama dalam memanfaatkan kemampuan, pengalaman, sumber daya, dan fungsi yang dimilikinya dalam salah satu rangkaian Kegiatan Uji Penggunaan B40 Pada sektor Non Otomotif dimana pada kegiatan kali ini dilakukan untuk Sektor Kereta Api.
Pelaksanaan Uji Penggunaan B40 untuk Mesin Diesel pada Sektor Non Otomotif ini, dikoordinatori oleh Ditjen EBTKE dan dilaksanakan oleh LEMIGAS bersama para pemangku kepentingan terkait melalui pendanaan dari BPDPKS. Uji yang dilakukan ini terdiri atas sektor:
1. Alat Mesin Pertanian (Alsintan);
2. Alat Berat Pertambangan;
3. Kereta Api;
4. Pembangkit Listrik;
5. Angkutan Laut.
Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS berucap, “Pengujian yang akan dilaksanakan pada sektor Kereta Api ini antara lain Penanganan dan Analisis Konsumsi Bahan Bakar, Pengujian Kualitas-Mutu Bahan Bakar dan Pelumas, Uji Kinerja Terbatas dan Ketahanan Mesin Genset KA, Uji performa dan ketahanan Lokomotif KA, Uji Kompatibilitas Material, Uji Filter Rig Test, serta penyusunan Instruksi Kerja Teknis Penggunaan B40 pada sektor Kereta Api”.
Executive Vice President of Logistic PT. KAI (Persero), Suryawan Putra Hiya berkata, “PT. KAI kini menggunakan 300 juta liter bahan bakar B35. Selama penggunaannya, performa mesin kereta api tetap berjalan tanpa masalah. Oleh karena itu, KAI yakin bahwa peralihan dari B35 ke B40 akan berlangsung mulus, mengingat spesifikasi kedua jenis bahan bakar tersebut hampir sama”.
"KAI sangat mendukung kebijakan pemerintah melalui penggunaan bahan bakar B40 pada angkutan kereta api. Hal ini sejalan tujuan KAI dalam memberikan layanan transportasi yang lebih ramah lingkungan," ungkap Suryawan pada sambutannya.
Untuk melakukan uji penggunaan, BBPMGB LEMIGAS membangun fasilitas blending (pencampuran bahan bakar) dan pengisian bahan bakar di 5 lokasi yaitu Cipinang (Jakarta), Arjawinangun (Cirebon), Cepu (Blora), Lempuyangan (Yogyakarta), dan Pasar Turi (Surabaya).
Dengan dilakukannya seremoni kegiatan pengujian B40 sektor Kereta Api maka pelaksanaan Uji Penggunaan B40 untuk Sektor Kereta Api mulai dilaksanakan. Kegiatan Uji Penggunaan B40 untuk Mesin Diesel pada Sektor Non Otomotif ini diharapkan dapat diselesaikan di bulan Desember 2024 untuk didapatkan rekomendasi teknis implementasi kebijakan B40 sebagai bahan bakar mesin diesel sektor non otomotif.
"Kami berharap semua uji penggunaan bisa selesai Desember ini sehingga penggunaan B40 secara penuh bisa dilakukan tahun 2025," Tambah Eniya.
Berita Lainnya
- LEMIGAS menyelenggarakan uji profisiensi
- LEMIGAS Miliki Layanan Jasa Blending Minyak Lumas dan Formulasi Dengan Kapasitas Produksi 50 Ton Per Hari
- LEMIGAS MENJAJAKI KERJA SAMA DENGAN PJIT MIGAS
- Workshop Untuk Kalibrasi dan Verifikasi Peralatan Laboratorium Lumpur dan Semen Untuk Pemboran
- LEMIGAS MENGADAKAN WORKSHOP KALIBRASI LABORATORIUM PEMBORAN